Catatan kuliah pengantar :
Belakangan ini, kita sering mendengar kata kerja, kerja, dan kerja. Slogan ini dipopulerkan oleh pemerintahan Jokowi. Pemilihan diksi ini tentu saja sudah dipertimbangkan dan ada alasan dibaliknya. Kita tidak akan membahas tersebut, tapi kita dapat memaknai bahwa salah satu arti slogan tersebut merujuk kepada pentingnya upaya meningkatkan produktifitas/kinerja baik sebagai individu maupun organisasi.
Jadi, kata kerja ~ kinerja sering digunakan bersamaan, meski maknanya berbeda. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI)
Kerja ~ kegiatan melakukan sesuatu
Kinerja ~ sesuatu/prestasi yang dicapai, kemampuan kerja.
Sederhananya, kinerja dapat dikatakan baik jika pekerjaanya juga baik. Sebagai contoh, Ciri mahasiswa memiliki kinerja baik, jika pekerjaannya (tugas, ujian tulis) baik. Sama halnya menilai dosen dengan kinerja baik, dapat dilihat seperti apa dan bagaimana hasil pekerjaanya.
Apakah Kinerja Rumahsakit ?
Rumahsakit adalah pemberi layanan yang paling vital, kritis dalam sistem layanan kesehatan. Karena menyangkut jiwa manusia, sehingga semua bentuk pelayanan harus bermutu tinggi.
Penilaian kinerja Rumahsakit dimaksudkan untuk memastikan seperti apa dan bagaimana mutu layanan organisasi rumah sakit terhadap pasien, apakah sesuai prosedur, apakah safety, apakah memuaskan.
Kemenkes, penilaian kinerja rumahsakit bertujuan untuk :
1) Melindungi masyarakat dalam bentuk akuntabilitas publik, 2). Sebagai mekanisme pemberian reward & penyediaan konsultan 3). Menciptakan iklim transparansi & kompetisi sehat dalam mencapai misi pelayanan prima, 4). Untuk bencmark antar Rumahsakit.
Bagaimana mengukur kinerja Rumahsakit ?
Secara teknis, metode penilaian atau pengukuran kinerja Rumahsakit menggunakan indikator pada outcome dari pelayanan, seperti kepuasaan klinik, efisiensi, dan sebagainya.
Indikator adalah suatu instrumen untuk menilai penampilan kerja suatu kegiatan. Penggunaan indikator dapat dilaksanakan secara swa nilai (self assesment) oleh internal rumahsakit atau melibatkan pihak ketiga.
Hingga sekarang ini, penggunaan indikator di beberapa rumah sakit bervariasi dan setidaknya terdiri dari indikator manajemen, indikator klinik, dan metode balanced scored card.
Mahasiswa MRS harus terbiasa dengan istilah ini :
Kinerja (Performance) : Kemampuan kerja atau hasil/prestasi yang dicapai
Indikator : alat ukur yang menunjukkan suatu keadaan dan perubahan relatif berdasarkan pengamatan
Input: Masukan atau prasyarat yang ingin digunakan dalam suatu sistem
Proses: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
Output: Jumlah yang diproduksi atau dihasilkan dari suatu kegiatan
Outcome : Hasil atau dampak dari kegiatan
Efisien : Mampu mencapai tujuan (efektif) dengan pengorbanan sekecil-kecilnya
Efektif : ada efeknya atau berdaya guna
Mutu : ukuran kualitas (baik/buruk, puas/tidakpuas)
Area Pengukuran Kinerja RS ?
Secara konsep, area pengukuran kinerja organisasi dapat dilihat berdasarkan:
-Input: terkait dengan sumber daya (man, money, machine, material methods)
-Proses: terkait dengan layanan (rerata pelatihan, kecepatan layanan)
-Output: terkait dengan luaran (jumlah sdm, jumlah sarana, jumlah kunjungan pasien, dll)
-Outcome: kepuasan pasien, kepuasan staff,
Untuk perkuliahan ini sendiri, area pengukuran kinerja RS yang akan dibahas meliputi aspek klinis, peraturan dan manajemen organisasi, efisiensi keuangan, kepuasan pelanggan atau pasien, dan ....(dapat dilihat pada silabus)
Tugas :
Mahasiswa mencari referensi bukti dokumen pengukuran kinerja di organisasi kesehatan (Dinkes, RS pemerintah/swasta, dan Puskesmas) ?
Belajar Mandiri
Silahkan kunjungi website dibawah ini, untuk mengetahui perkembangan terkait kinerja layanan kesehatan :
Akreditasi RS
Kinerja Puskesmas