Organisasi adalah kumpulan beberapa orang yang memiliki tujuan spesifik dan unik yang hendak dicapai. Organisasi dapat berbentuk formal atau non formal, dan umumnya memiliki kerangka kerja arahan (direction framework) sebagai panduan kegiatan pengambilan keputusan/ action untuk mencapai tujuan.
Direction framework ini harus disediakan setiap organisasi, berupa visi misi, strategi, prinsip, tujuan dan sasaran, pelanggan/user, layanan, dan peraturan.
Karena kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam melakukan pengukuran kinerja suatu organisasi seperti Rumah Sakit. Kita dapat melihat keberhasilan pencapaian/kinerja suatu RS sesuai visi yang dingin dituju, atau juga menjadi evaluasi / feedback untuk memperbaiki kinerja ditahun berikutnya baik dalam perencanaan maupun implementasi.
Menurut Lohman (2003) siklus pengukuran kinerja meliputi tahapan utama berikut:
1. Merumuskan visi misi
2. Merumuskan falsafah (slogan, motto)
3. Menetapkan kebijakan
4. Menetapkan tujuan
5. Menetapkan sasaran
6. Menyusun strategi
7. Menyusun program
8. Menyusun anggaran
9. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja
10. Menetapkan sistem pengukuran kinerja
11. Implementasi sistem pengukuran kinerja
12. Pelaporan hasil pengukuran kinerja
13. Monev atau feedback