Tujuan Pembelajaran (Learning Outcomes)
Mahasiswa mampu menggambarkan dan membedakan berbagai bentuk/jenis/level organisasi
Mahasiswa mampu menjelakan dan membedakan desain organisasi
Mahasiswa mampu menunjukkan contoh desain dalam organisasi kesehatan
Bentuk organisasi ?
Bentuk organisasi secara umum bisa dibedakan atas tujuan (profit/non), sasaran (social, religion, business), dan hubungan (formal/non).
Dilihat dari kegiatannya, makan bentuk organisasi biasanya berfokus pada pengaturan/pembagian tugas dan kewenangan. Bentuknya bisa berupa line (garis), staf, dan fungsional. Pada kondisi tertentu, organsiasi bisa menggunakan bentuk line dan staf, atau fungsional dan staf, dan sebaliknya sesuai kondisi dan kebutuhan.
Kebelihan dan kekurangan bentuk organisasi
Line: sederhana, instruksi/supervisi langsung dr pimpinan, pengambilan keputusan cepat, disiplin kerja tinggi, tapi kekurangannya kurang koordinasi, beban kerja staf tinggi
Functional: kendali langsung dr pimpinan, pekerjaan disesuaikan keahlian, fokus pada fungsi/layanan organisasi, bisa lintas divisi, tapi kekuranganya bisa terjadi konflik kewenangan, kurang disiplin, kurang koordinasi, dan resource yang digunakan berlebihan
Line & staff: Pekerjaan sesuai keahlian, keputusan bisa lebih baik dan tepat, terkoordinir dan mengurangi rantai komando, tapi kekuranganya bisa terjadi masalah antar staf/tim/divisi, lebih mengandalkan staf.
Mengapa kita butuh perubahan desain organisasi ?
Pada prinsipnya, desain struktur organisasi didasarkan pada fungsi atau apa yang ingin dicapai sebuah organisasi. Jadi tidak ada istilah baik atau buruk, tradisional atau modern perihal desain struktur karena sangat tergantung konteks organisasi tersebut. Desain struktur organisasi mungkin berubah karena pengaruh atau faktor lingkungan dalam dan luar organisasi itu sendiri, pembagian tugas, teknologi, dan tujuan efisiensi-efektifitas organisasi.
Menurut Mitzberg, ada 3 dimensi yang mempengaruhi desain konfigurasi/susunan sebuah organisasi.
1. Bagian pokok organisasi ;
Bagian pokok organisasi yang dimaksud adalah
Pimpinan puncak (strategic apex),
manager (middle line), menghubungkan pimpinan puncak dengan bawahan
Tenaga analis (technostructure), memiliki keterampilan khusus, penjamin kualitas atau mutu, seperti akuntan, peneliti, engginer laboran, spesialis, dan lain-lain.
Staff pendukung (supporting staff), bagian yang memberikan layanan secara tidak langsung seperti bagian katering, cleaning servis, dan lainnya.
Pelaksana inti (operating core), memberikan layanan secara langsung seperti dokter, perawat, guru, dan lain-lain.
2. Mekanisme koordinasi, seperti kegiatan supervisi, standarisasi proses dan output pekerjaan.
3. Tipe desentralisasi yang digunakan yakni terkait bagaimana pelibatan staff dalam pengambilan keputusan.
Dengan mengacu kepada dimensi tersebut, Mitzberg menunjukkan setidaknya 5 desain struktur organisasi yakni sederhana, birokrasi mesin, birokrasi profesional, divisional, dan adhorachy. Untuk melihat masing-masing karakteristik dari desain ini, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut :
Desain organisasi ?
Desain organisasi fokus kepada upaya manajemen organisasi dengan cara menyusun, mengubah struktur dan pola kerja staf/tim untuk memaksimalkan kinerja organisasi. Pada bagian ini, kami mengawali dengan memperkenalkan desain struktur organisasi pada umumnya yakni desain tradisional dan kontemporer.
1. Desain tradisional
Terdiri dari :simple, funtional, and divisional structure. Sebagai contoh dapat dilihat pada desain struktur berikut ini :
Struktur birokrasi mesin identik dengan technostructure sebagai pusat kendali/kontrol, tingkat formalisasi dan spesialisasi pekerjaan sangat tinggi, keputusan sentralistik atau supervisi langsung, dan lingkungan organisasi cenderung stabil. Tujuan jenis struktur ini adalah efisiensi inernal organisasi. Contoh di organisasi pemerintahan, perusahaan automobile, steel, dan lainnya.
Sedangkan, ciri struktur birokrasi profesional adalah operating core sebagai kunci, terdapat standarisasi skill, ada autonomi bagi profesional, organisasi relatif kompleks tapi stabil. Tujuan struktur ini adalah mendorong inovasi dan hiqh quality services.
Contoh di organisasi Rumahsakit, Universitas, dan Firma hukum.
Berbeda dengan struktur Adhorachy yang mengandalkan supports staff sebagai kunci. Stuktur cenderung low formalisasi atau department, proses koordinasi lebih banyak penyesuain bersama.
Jenis struktur ini identik dengan organisasi organik, sangat inovatif dan adaptif terhadap perubahan lingkungan secara cepat. Contoh di organisasi perusahaan eletronik, pusat study penelitian, sekolah nonformal, dan lainnya.
Desain organisasi stuktur simple ini seringkali diidentikkan sebagai organisasi yang rentang kendali yang luas dan terpusat, serta kurang department (low department) atau formalisasi. Umumnya desain seperti ini diterapkan pada organisasi kesehatan kecil, SDM terbatas (satu orang dapat memiliki dua tau lebih pekerjaan). Kadang organisasi simple juga belum memiliki standar kebijakan dan prosedur yang jelas.
Desain fungsional sedikit lebih spesialisasi (sesuai tugas dan kompentensi individu) dan memungkinkan antar bagian saling bekerja sama sehingga lebih fungsional. Misalnya, bagian SDM dan yankes.
Sementara desain divisional memiliki divisi yang terpisah dan semi autonom (kewenangan terbatas). Divisi-divisi tersebut memiliki kewenangan tersendiri namun tetap dibawah arahan langsung manager/leader. Hal ini menjadikan proses kegiatan organisasi menjadi lebif fokus dan terarah
2. Desain kontemporer
Terdiri dari :Team, matrix, project, and learning organization.
Desain tim biasanya terdiri dari beberapa tim kerja dan memiliki kelonggaran berinovasi dalam bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. Dengan kata lain, yang namanya hirarki atau jalur komando dalam organisasi seperti ini jarang ditemukan.
Desain matriks adalah salah satu desain yang memberikan kesempatan kepada manager/staff (spesialiasi tertentu) untuk terlibat dalam satu atau lebih program di organisasi. Misalnya program strategi DOTs TB RS yang melibatkan manajer pelayanan medik dan sdm untuk mensukseskan program tersebut.
Desain project sedikit mirip dengan matriks. Perbedaannya adalah ketika projcet telah berakhir, maka manager/staff yang terlibat harus kembali ke divisi/departmen masing-masing.
Adapun desain organisasi pembelajar (learning organisasi) didefinisikan sebagai organisasi yang secara kontinyu melakukan perubahan, adaptasi, dan fleksibel. Oleh karena itu, organisasi seperti ini diharapkan memiliki SDM dan leadership yang memadai untuk menunjang fungsi satu sama lain. Sehingga gilirannya, memiliki kultur learning organisasi yang inovatif.
Tugas :
Mahasiswa melanjutkan penjelesan desain organisasi (sesuai tugas organisasi kesehatan yang dipilih sebelumnya) ?